Fakta Burung Takahe yang Unik dan Sempat Dikira Punah!

Pernahkan kamu mendengar tentang burung Takahe? Untuk kamu yang pernah menyaksikan film Ice Age, pasti tidak asing dengan burung satu ini. Ya, burung ini adalah salah satu burung yang ada di film berlatar belakang beberapa juta tahun lalu itu.
Burung Takahe adalah jenis burung yang sempat dinyatakan punah, namun ternyata kembali ditemukan. Burung unik asal Selandia Baru ini memiliki serangkaian fakta unik dan menarik yang wajib untuk kamu ketahui!

Fakta Unik Burung Takahe

1.Tidak Bisa Terbang

Fakta pertama yang sudah umum diketahui adalah burung Takahe tidak bisa terbang. Burung yang hanya bisa ditemukan di Selandia Baru ini memiliki tinggi 50 cm dan rata-rata berat 3 Kg, kaki yang kuat, dan paruh yang besar. Jadi mungkin meski tidak bisa terbang, burung ini memiliki kelebihan lain yang jarang dimiliki burung lain.

2. Warna Bulu yang Indah

Kedua, burung Takahe juga dikenal sebagai burung yang memiliki warna bulu yang cerah dan indah. Ketika burung ini masih kecil, bulunya tidak secerah ketika ia sudah dewasa, di mana lebih ke berwarna ungu kebiruan dengan punggung yang berwarna hijau.
Sedangkan ketika ia sudah dewasa, warna bulunya menjadi lebih cerah dan juga warna kakinya merah.

3. Pernah Dianggap Punah

Burung Takahe pertama yang pernah ditemukan tidak berupa burung yang masih hidup, melainkan berupa fosil. Fosil ini ditemukan di tahun 1847 oleh Richard Owen, seorang ahli Biologi. Lokasi penemuannya ada di selatan provinsi Taranaki.
Tetapi 2 tahun kemudian ada pelaporan kalau pemburu menemukan burung besar yang larinya cepat, tapi burung tersebut tidak dapat terbang. Burung serupa dikisaran tahun 1890-an. Kala itu orang-orang mendeskripsikan burung ini mirip dengan burung pukeko hanya saja ukurannya jauh lebih besar.
Akhirnya di tahun 1948, Geoffrey Orbel yang merupakan seorang dokter hewan menemukan hewan ini di dekat danau te Anau, Pulau Selatan, Selandia Baru.

4. Mengalami Perpindahan Habitat

Ketika ditemukan, burung takahe tampak tinggal di daerah padang rumput di pegunungan Alpen. Tapi sebenarnya padang rumput bukanlah habitat asli dari burung ini, karena mereka sebenarnya tinggal di rawa.
Tapi karena banyak rawa yang sudah berubah menjadi lahan pertanian, ini membuat pada burung takahe mencari habitat baru. Kareha hilang habitat aslinya inilah yang membuat banyak yang yakin kalau burung ini punah kala itu.
Selain itu faktor dari pertumbuhan yang harus melewati beberapa fase sampai ia bisa mencapai ke tahap dewasa. Ini membuat pertumbuhan dari burung takahe lebih lambat dibandingkan burung lainnya, ini juga yang membuat sebagai salah satu faktor burung ini hampir punah.

5. Jenis Burung Takahe

Ada dua jenis dari burung Takahe, yang pertama adalah burung takahe pulau selatan yang sebelumnya sudah kami bahas. Lalu ada juga burung takahe pulau utara yang sudah punah dan kita hanya bisa mengetahuinya melalui fosil saja.
Burung takahe dari pulau utara memiliki tubuh yang jauh lebih tinggi dan juga ramping. Selain itu kini sudah semakin banyak jenis burung takahe di Selandia baru dan kini banyak yang diperkenalkan pada habitat baru.

Itulah beberapa fakta mengenai burung takahe, burung unik yang tidak bisa terbang dari Selandia Baru. Meski tidak bisa terbang, kita bisa lihat kalau banyak kelebihan lain yang dimiliki burung ini dan menjadi faktor keunikannya.