Keindahan burung cenderawasih yang sangat memikat
Burung Cendrawasih adalah anggota dari famili Paradisaeidae dan dari ordo Passeriformes. Burung ini mempunyai ukuran yang pelbagai tergantung dari spesiesnya. Seperti spesies King bird of paradise yang mempunyai ukuran 15 cm sampai spesies Black Sicklebill yang berukuran 110 cm. Burung ini terdiri atas 14 genus dan 43 spesies. Keindahan burung cenderawasih yang sangat memikat ialah Cendrawasih Kuning Besar atau Paradisaea apoda yang berasal dari genus Paradisaea.
Karakteristik utama burung ini ialah warna bulunya yang terang dan unik perhatian laksana kuning, hijau, merah, dan biru. Cendrawasih seringkali dinamakan cocok dengan warna dominannya, laksana Cendrawasih Kuning Kecil, Cendrawasih Kuning Besar, dan Cendrawasih Merah.
Saking cantiknya, burung ini dinamai Birds of Paradise atau Burung Surga oleh orang Inggris yang sebelumnya tidak mempercayai keberadaan burung tersebut. Bahkan Cendrawasih sempat menjadi hadiah untuk raja-raja pada tahun 1522 sesudah orang-orang Eropa mengakui eksistensinya.
Tidak cuma itu, bulunya yang cantik sempat menjadi komoditas perniagaan pada akhir abad 19 dan mula abad 20 sebab menjadi tren guna menghias topi oleh perempuan di Eropa. Burung ini juga dapat ditemukan di Indonesia bagian timur laksana pulau-pulau di Selat Torres dan Papua, Papua Nugini, dan bagian timur Australia. Dari 41 spesies Cendrawasih yang terdapat di Indonesia, 37 di antaranya hidup di Papua. Habitat aslinya di hutan lebat yang sedang di dataran rendah.
Kepopuleran dan Keindahan burung cenderawasih yang sangat memikat
Cendrawasih awal sekali populer di Barat pada tahun 1996. Popularitas itu berkat program televisi yang diberikan panduan oleh penyiar dan pencinta alam David Attenborough. Saat itu, Attenborough memungut cuplikan kehidupan Cendrawasih ketika ia sedang dalam perjalanan di Papua Nugini. Dalam video tersebut, ia memperlihatkan kelaziman makan dan kawin, serta atribut dari spesies Cendrawasih tertentu.
Cendrawasih jantan mempunyai bulu yang berwarna terang dan pun ritual tarian yang dimanfaatkan untuk menarik perhatian Cendrawasih betina. Tarian Cendrawasih jantan tergolong spektakuler sebab menampilkan fleksibilitas bulu dan format badan mereka yang semakin menonjolkan keindahan warna bulunya.
Cendrawasih jantan pun selalu serius dalam mempersiapkan ritual menari ini. Mereka bahkan terlihat mencuci paruh mereka dan lingkungan di dekat sarangnya guna menjadi panggung ritual tarian mereka. Karena kecantikannya, Cendrawasih menjadi sasaran perburuan liar. Belum lagi deforestasi untuk mengolah lahan hutan menjadi kebun yang tentu menakut-nakuti habitat mereka.
Hal ini menjadikan Cendrawasih salah satu sebagai di antara satwa yang dibentengi pemerintah. Pemerintah Indonesia telah mengayomi Cendrawasih melewati UU No. 5 Tahun 1990. Walaupun tergolong satwa yang dilindungi, anda masih dapat menikmati keelokan burung Cendrawasih di alam liarnya. Ada sejumlah daerah destinasi wisata di Papua, laksana di wilayah Mamberamo Foja, Merauke, Wamena dan Jaya Wijaya di mana kalian dapat langsung meneliti Cendrawasih.
Ada sejumlah tips urgen yang mesti dikenang untuk meneliti Cendrawasih, yaitu tidak boleh menggunakan parfum atau mandi sebelum meneliti burung. Karena Cendrawasih tergolong burung dengan indra penciuman yang sensitif. Di samping itu, indra pendengaran Cendrawasih pun termasuk tajam jadi tidak boleh membuat suara-suara saat kalian sedang di wilayahnya. Kalian pun direkomendasikan guna bersembunyi di balik pohon dan menggunakan pakaian berwarna gelap sampai-sampai kalian tidak tampak oleh Cendrawasih.